Kurangi Penggunaan Produk Plastik


Produk plastik yang dijual di pasaran banyak yang mengandung Bisphenol-A (BPA). Bahan kimia pengeras plastik tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh terutama anak-anak.
Meskipun saat ini banyak produk plastik yang aman digunakan tetapi akan lebih baik jika kita mengurangi penggunaannya. Berikut ini cara agar bisa mengurangi penggunaan plastik.

- Beli daging, buah dan sayuran segar
Kurangi membeli daging atau buah kalengan. Kaleng kemasan makanan juga mengandung BPA yang tinggi bahkan lebih tinggi daripada plastik. Jadi lebih baik beli daging, buah dan sayuran segar yang biasa dijual di pasar tradisional atau supermarket. Selain lebih sehat karena nutrisi alaminya masih terjaga, rasanya juga lebih lezat. Kita dan keluarga pun terhindar dari kontaminasi BPA.

Tas Belanja Pengganti Kantong Plastik Terus Merambah UKM


Setelah melihat perkembangan, dimana perusahaan-perusahaan besar seperti department store, supermarket dan lainnya memberikan pilihan untuk menggunakan tas belanja pengganti kantong plastik, maka sekarang giliran toko-toko UKM yang semakin lama semakin banyak memberikan tas-tas pengganti kantong plastik.

Salah satu toko yang memiliki tas dengan design yang unik dan mendukung pelestarian lingkungan adalah toko MySize yang websitenya dapat kita lihat di www.mysizestore.com. Yang menarik adalah karena toko ini adalah toko yang menjual pakaian wanita khusus ukuran besar, maka tas pengganti kantong plastik ini pun ukurannya lebih besar dari yang biasanya kita dapatkan di toko-toko lainnya. Selain itu, di kantongnya sendiri juga diberikan pesan-pesan yang mendukung pelestarian lingkungan.

Banyak toko-toko yang menawarkan tas belanja pengganti kantong plastik ini sebagai bagian juga dari keinginan pemiliknya untuk ikut berpartisipasi dalam menanggulangi global warming, walaupun tetap dengan harapan bahwa tas ini pun dapat menjadi media marketing yang efektif bila dapat dibawa kemana-mana.

Unilever Perkenalkan Tas Belanja Ramah Lingkungan


PT Unilever Indonesia Tbk bekerja sama dengan Hypermart meluncurkan tas belanja ramah lingkungan dari bahan plastik daur ulang yang bisa dipakai berulang kali.

Acara peluncuran tas belanja yang diberin nama Trashion itu dilakukan di Hypermart, Mal Karawaci, Tangerang dan dihadiri, antara lain, oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, Direktur Customer Development PT Unilever Indonesia Tbk, Okti Damayanti, dan Direktur Merchandising dan Marketing Matahari Food Business PT Matahari Putra Prima, Meshvara Kanjaya. Trashion (dari kata Inggris trash dan fashion) dirancang khusus oleh kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Unilever untuk mengurangi dampak sampah kemasan plastik.

STOP Pemakaian Styrofoam


Bahan pengemas dari bahan styrofoam (polystyrene) telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis makanan. Jenis pembungkus makanan ini sudah dikenal luas dan banyak digunakan hampir di semua industri makanan. Mulai penjual makanan di pinggir jalan, supermarket sampai restoran - restoran berkelas tidak sedikit yang mengemas produknya dalam wadah styrofoam.

Pasti kalian pernah juga kan makan dari wadah styrofoam? Tahukah bahayanya menggunakan styrofoam sebagai bahan pengemas makanan bagi kesehatan kita? Check this out!

Mengapa Styrofoam?

Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini umumnya berwarna putih bersih. Alasan dipilihnya styrofoam oleh pedagang untuk membungkus makanan salah satunya adalah karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.

Dampak Sampah Plastik di Laut


Sampah plastik merupakan masalah bagi banyak negara. Salah satu penyebab utamanya ialah plastik merupakan material yang tidak dapat dihancurkan oleh organisme (non bio-degradable), sehingga bersifat tahan lama (persistent). Walaupun saat kini (terutama di negara maju) bahan-bahan sintetik sudah dibuat lebih bersifat dapat didaur kembali (recycable), tidak semua wilayah atau negara memiliki alat pendaur ulang untuk semua tipe plastik. Di kota Melbourne, misalnya, dari sekian jumlah tipe plastik ‘hanya’ mendaur ulang sampah plastik dengan tipe polyethylen terephtalate (PETE), contohnya botol softdrink, jus dll dan high-density polyethylene (HDPE), contohnya kemasan susu, air, dsb.

Tips Merawat Wadah Plastik


Selain harganya relatif murah, wadah plastik juga tak mudah pecah. Bisa untuk menyimpan bumbu dapur, sayuran, atau makanan untuk bekal.

Namun, di balik manfaatnya yang besar, wadah plastik juga ternyata memiliki kelemahan, lho. Terkadang, wadah plastik yang sudah dipakai untuk menyimpan masakan berbumbu, akan meninggalkan aroma atau warna bumbu dari kunyit atau cabai. Nah, agar wadah plastik tetap awet, tidak berbau atau bernoda, ada tips untuk merawatnya.

1. NODA. Jika wadah plastik bernoda, cukup rendam di dalam 1 baskom air hangat yang sudah dicampur 1 gelas pemutih, selama 20 menit. Lalu, cuci hingga bersih dengan sabun pencuci piring dan dibasuh air hangat.

Tips Aman Memakai Wadah Plastik


TIDAK semua kemasan plastik berbahaya bagi kesehatan. Tapi tak ada salahnya selalu waspada.

Arif Hartoyo, Ahli Tekhnologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, kemasan plastik untuk pangan (food grade) sebenarnya relatif aman. Hanya saja, penggunaannya tetap harus sesuai aturan.

Agar kelak tak menyesal, berikut tip menggunakan plastik:

* Hindari menggunakan kemasan plastik untuk makanan dan minuman panas. Hindari pula memanaskan makanan dalam wadah plastik ke dalam microwave. Meskipun ada beberapa plastiknya yang tahan terhadap panas, tetap saja akan terjadi perpindahan panas monomer plastik ke makanan.

Dampak Penggunaan Plastik terhadap Kesehatan


• Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan
suatu bahan pelembut (plasticizers). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam
industri pengepakan dan pemrosesan makanan.

• Bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat
menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Tanda dan gejala
dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut,
serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi
dalam kandungan serta bayi lahir cacat.

Bahaya Botol Plastik


Sebagian besar botol plastik aman untuk digunakan ulang, paling tidak setelah dicuci dengan air sabun yang panas. Tetapi belakangan terungkap tentang zat kimia dalam botol Lexan (plastik #7) cukup untuk membuat ngeri bahkan kaum environmentalis yang paling berkomitmen sekalipun untuk menggunakan ulang botol plastik itu (atau membelinya).

Studi menunjukkan bahwa makanan dan minuman yang disimpan dalam tempat semacam itu, termasuk botol air Aqua yang ada di mana-mana itu, yang tergantung di tas punggung para pendaki gunung, dapat mengandung sejumlah kecil Bisphenol A (BPA), yang merupakan campuran zat kimia yang mempengaruhi sistem perintah hormonal alami tubuh.

Bahaya Styrofoam


Penggunaan polystyrene atau lebih dikenal dengan Styrofoam, saat ini begitu begitu marak dalam perkembangan industri makanan di Indonesia. Tidak saja karena penggunaannya yang relatif praktis, ringan, dan tahan bocor, melainkan juga karena kemampuannya dalam menjaga suhu makanan dengan baik. Namun dibalik semua itu, tahukah kamu bahaya apa yang akan mengintai kita selaku pengguna styrofoam ?

Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)


Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).

Awas Bahaya Plastik Kresek Hitam

Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan memperingatkan masyarakat, agar tak menggunakan plastik kresek hitam sebagai wadah makanan. Menurut Ketua Badan Husniah Rubiana Thamrin Akib, plastik kresek merupakan produk daur ulang yang sulit diketahui bahan asalnya. "Bisa saja bekas digunakan bungkus pestisida atau kotoran manusia," katanya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (14/7).


Dalam proses daur ulang selain tidak diketahui penggunaan sebelumnya juga ditambah berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan. Husniah meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek tersebut mewadahi langusung makanan siap santap. Penggunaan palstik kresek beresiko menimbulkan kanker dan kerusakan ginjal, maupun penyakit lainnya tergantung bahan yang dikandungnya.

Menghancurkan Plastik dengan Air


Dilihat dari jenisnya, limbah plastik merupakan komponen ketiga terbanyak yang dibuang setelah limbah organik dan kertas. Meski dari segi jumlah tidak tergolong banyak, limbah plastik merupakan masalah lingkungan yang terbesar karena materialnya tidak mudah diurai oleh alam, baik oleh curah hujan dan panas matahari, maupun oleh mikroba tanah.

Karena ringan, plastik akan cenderung terangkat ke permukaan ketika ditimbun sehingga mengotori lingkungan sekitar. Jika tercecer di badan air, plastik cenderung menyumbat aliran. Bila dibakar akan menimbulkan asap yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Dengan kian meningkatnya kebutuhan barang plastik, limbah ini akan menimbulkan masalah yang kian pelik. Hal ini bisa dilihat dari perkiraan kebutuhan plastik 220 juta penduduk Indonesia pada tahun 2003 yang akan mencapai sekitar 1,35 juta ton, menurut Indonesia Plastic Industries.

Kerajinan Anyaman dari Plastik Bekas




Menyulap sampah plastik menjadi benda berguna di rumah, ternyata tidak sulit. Asal punya niat kuat, tekun, dan sedikit bumbu kreatif, kemasan mi instan, kopi instan, atau kantong keresek bisa dianyam menjadi dompet, tempat pensil, tas, dan sajadah yang tidak kalah indah dengan buatan para perajin.

XS Project - Tas yang Menyelamatkan Lingkungan







XSProject adalah sebuah group yang dibentuk di Jakarta oleh Ann Wizer, seorang visual artist dan aktivis lingkungan (environmental activist).

Sebagai seorang pekerja seni, Ann Wizer mengekspresikan keprihatinannya dan tindakannya dalam melawan perusakan alam akibat limbah industri dan sikap konsumerisme yang berlebihan, dengan menggunakan sampah sebagai bahan dasar dalam setiap instalasi seni dan kostum yang ia ciptakan.

Sampah tersebut dapat berupa sampah plastik, sampah kertas, dan lainnya. Baik instalasi seni, instalasi fashion, hingga bahkan tote bag pertama dibuatnya dari bahan sampah, melengkapi kostum nya juga yang digunakan dalam sebuah pertunjukan.

Limbah Plastik Mengancam Masa Depan


Banyak orang berharap laut menjadi masa depan (Kompas, 5/6/2009). Namun, jika laut tidak dijaga, harapan itu akan sirna. Kita tidak boleh menutup mata bahwa laut yang menjanjikan itu saat ini juga terancam dari berbagai tindakan manusia baik secara sengaja maupun tidak.

Sadarkah kamu bahwa satu gelas plastik bekas yang dibuang begitu saja di sungai atau di pinggir pantai akan menutupi dasar laut dan lama-kelamaan akan menggunung? Plastik yang telah lama menumpuk akan berubah menjadi serpihan-serpihan kecil seukuran plankton, termakan oleh ikan dan secara tidak langsung menjadi santapan manusia.

Mengurangi Sampah Plastik


Tahukah kamu diperkirakan bahwa 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik dikonsumsi diseluruh dunia setiap tahunnya. Ini berarti bahwa hamper mencapai 1 juta kantong plastik per menit. Bayangkan betapa banyak sampah yang kita hasilkan dan tentunya hal ini menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan kita.

Akan dibuang kemana sampah di rumah?


Salah satu permasalahan lingkungan di kota besar adalah sampah. Selain berupaya untuk mengurangi sampah, cara yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah adalah dengan melakukan pemilahan sampah.

Setelah dipilah, baik di rumah, di kampus, atau di kantor, maka sampah yang ada bisa diberikan ke pemulung atau ke tempat-tempat pengolahan barang bekas, seperti:

Jakarta
♣ Sampah Plastik:
- Depo Daur Ulang Yayasan Budha Tzu Chi (berbagai macam plastik)
cp: Pak Warno
Jl. Raya Pegangsaan II, Kelapa Gading
No. telp : 0818982834

Mengurangi Penggunaan Tas Plastik


Plastik menjadi masalah yang sangat serius untuk saat ini. Tas kertas ataupun paperbag custom merupakan pilihan yang baik untuk mendukung pengurangan sampah plastik. Paperbag custom ini merupakan tas kertas yang di desain dengan unik sehingga terlihat menarik. Penggunaan custom paper bag sudah banyak tersebar. Paper bags custom juga digunakan tidak hanya di rumah tangga, melainkan di supermarket.
Desain custom paperbag tak kalah gaya dengan tas plastik. Dan jangan kuatir, paper bags custom ini kuat dan tahan lama. Paper bags pun di desain secara unik, bahkan bisa di bilang design paperbag lebih bagus daripada tas plastik.

Bagaimana Kalau Kita Kurangi Sampah Plastik?


Hmmm… saya yakin sudah banyak upaya dari temen-temen untuk membuat lingkungan kita ini lebih enak untuk ditinggali, lebih lebih nyaman untuk melakukan kegiatan sehari-hari, serta lebih sedap dipandang mata. Diantaranya mungkin dengan membersihkan lingkungan sekitar secara individu atau bergotong royong.

Tulisan ini sifatnya hanya untuk kembali mengingatkan tentang fenomena plastik di sekeliling kita. Coba kita perhatikan di setiap Tempat Sampah atau TPA, pemandangan apa yang paling sering kita lihat disana…?


Tips Mengurangi Sampah Plastik Saat Belanja

Bila bicara sampah, maka sampah plastik menjadi sorotan yang tajam di kalangan peduli lingkungan. Banyak orang yang sudah mendiskusikan tentang pentingnya mengurangi pengunaan kantong plastik, tapi belum banyak yang sudah benar-benar berhenti atau mengurangi pemakaian kantong kresek saat belanja?

Kenapa kita harus mengurangi penggunaan kantung plastik? Alasannya sampah plastik sangat sulit terurai dibutuhkan 50 sampai 100 tahun untuk bisa menguraikan bahan plastik, selain itu plastik juga menghambat daya serap air dalam tanah.

Bagan Daur Ulang

Hasil Daur Ulang Plastik











Kemasan plastik tidak selalu berakhir menjadi sampah. Kemasan plastik bisa dirangkai jadi tas cantik. Tidak percaya? Simak tips kreasi berikut ini.